“Menanamkan Jiwa Kepemimpinan di Kalangan Siswa: LDKS MTsN 3 Lebak 2024”

Dalam rangka meningkatkan kualitas kepemimpinan siswa dan membangun karakter generasi muda yang berintegritas, MTsN 3 Lebak kembali menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 22 hingga 23 November 2024, ini diikuti oleh 87 siswa pilihan dari berbagai kelas.
Kegiatan ini dipimpin oleh Bapak Ade Ismail, selaku Pembina OSIS, dengan dukungan penuh dari Kepala Madrasah. Dalam sambutan pembukaan, Kepala MTsN 3 Lebak menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu menjadi wahana bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab.

Dampak Positif LDKS di MTsN 3 Lebak
Kegiatan LDKS ini meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Selain mendapatkan pengetahuan tentang kepemimpinan, siswa juga belajar tentang pentingnya kerja sama, tanggung jawab, dan empati. Hal ini menjadi modal penting bagi mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan terlaksananya LDKS 2024, MTsN 3 Lebak menunjukkan komitmennya dalam mendidik siswa tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga karakter dan kepemimpinan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk melahirkan generasi muda yang mampu membawa perubahan positif di masyarakat.
Menanamkan Nilai-nilai Islami dalam Kepemimpinan
Selain menekankan kemampuan teknis dan strategi kepemimpinan, LDKS di MTsN 3 Lebak juga mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam setiap rangkaian kegiatannya. Hal ini selaras dengan visi madrasah untuk mencetak siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
Salah satu bentuk integrasi nilai Islami terlihat dalam sesi pembiasaan yang melibatkan kegiatan ibadah bersama. Setiap peserta diwajibkan untuk melaksanakan sholat berjamaah, membaca Al-Qur’an, serta mengikuti kajian singkat mengenai kepemimpinan dalam Islam. Materi kajian mencakup kisah Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat yang bijaksana, adil, dan penuh kasih sayang.
Dalam sesi ini, siswa diajak untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW, seperti kesabaran, kejujuran, dan tanggung jawab dalam memimpin. Bapak Ade Ismail menyampaikan, “Seorang pemimpin yang baik tidak hanya harus cerdas dan tegas, tetapi juga harus memiliki hati yang ikhlas dan selalu memegang teguh nilai-nilai agama.”
Para siswa tampak sangat antusias mendengarkan kisah-kisah inspiratif ini. Salah seorang peserta, Paujiah Damayanti, menyatakan, “Saya belajar dari cerita Nabi Muhammad SAW bahwa seorang pemimpin harus selalu bersikap adil, bahkan dalam hal-hal kecil. Ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi saya.”

Membangun Karakter Melalui Aktivitas Kolaboratif
LDKS juga dirancang untuk memperkuat karakter siswa melalui berbagai aktivitas kolaboratif. Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah proyek simulasi kepemimpinan bertajuk “Madrasah Ideal”. Dalam proyek ini, setiap kelompok diminta untuk merancang konsep sebuah madrasah yang ideal menurut mereka, mulai dari fasilitas, program unggulan, hingga budaya sekolah yang diinginkan.
Proyek ini mengasah kreativitas siswa sekaligus memperkuat kerja sama tim. Beberapa ide inovatif yang muncul, antara lain, konsep “Madrasah Hijau” yang berfokus pada pelestarian lingkungan, serta “Madrasah Digital” yang memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi siswa untuk belajar menyampaikan ide secara jelas dan meyakinkan di depan audiens.
Menanamkan Jiwa Sosial Melalui Aksi Nyata
Sebagai bagian dari program, peserta LDKS juga diajak untuk melakukan aksi sosial sederhana di lingkungan sekolah. Misalnya, membersihkan halaman madrasah, merapikan perpustakaan, dan memperbaiki beberapa fasilitas umum. Aktivitas ini tidak hanya melatih kepemimpinan, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Bapak Ade Ismail, aksi sosial seperti ini sangat penting untuk membangun empati dan kepekaan sosial siswa. “Seorang pemimpin harus peduli dengan lingkungan sekitarnya. Melalui aksi kecil seperti ini, kita belajar bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil,” ujar beliau.
Pesan dan Harapan untuk Para Peserta
Pada akhir kegiatan, setiap peserta LDKS diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan mereka ke depan. Banyak dari mereka yang menyatakan keinginan untuk menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam kegiatan OSIS, pramuka, dan berbagai organisasi sekolah lainnya.
Salah satu peserta, Adam Maulana, mengungkapkan, “Saya ingin menjadi ketua OSIS yang bisa membawa perubahan positif di sekolah. Melalui LDKS ini, saya belajar bagaimana cara memimpin dengan hati dan berpikir untuk kepentingan bersama.”
Kepala MTsN 3 Lebak yang diwakilkan oleh wakil kepala bidang kesiswaan juga berpesan kepada para peserta untuk terus menjaga semangat belajar dan berkarya. Beliau menegaskan bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing. “Jangan pernah ragu untuk bermimpi besar. Dengan kerja keras dan doa, kalian semua bisa menjadi pemimpin yang luar biasa,” tutupnya.
LDKS 2024 di MTsN 3 Lebak adalah bukti nyata komitmen madrasah dalam membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kepemimpinan yang kuat. Dengan berbagai kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai Islami, kerja sama, dan kreativitas, kegiatan ini berhasil memberikan pengalaman yang mendalam bagi para peserta.
Melalui LDKS, MTsN 3 Lebak berharap dapat melahirkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh percaya diri, tanggung jawab, dan semangat pengabdian. Siswa yang mengikuti kegiatan ini bukan hanya mendapatkan pelajaran tentang bagaimana menjadi pemimpin, tetapi juga memahami makna sejati dari kepemimpinan: melayani, menginspirasi, dan membawa perubahan positif.
Dengan semangat yang telah ditanamkan selama LDKS, MTsN 3 Lebak yakin bahwa para siswa ini akan menjadi agen perubahan yang mampu membawa nama baik madrasah ke tingkat yang lebih tinggi. “MTsN 3 Lebak: Melahirkan Pemimpin Masa Depan!”